Dikutip dari :
http://duniagrafiskita.blogspot.co.id/2012/07/tentang-ijime-di-jepang.html
Tentang Ijime di Jepang
Illustrations |
Apa sih ijime itu???ijime
merupakan perlakuan kasar yang dilakukan seseorang dengan umur yang sama atau
status sosial yang sama. Ijime ini terjadi hampir di seluruh negara dengan
kasus dan batasan yang berbeda-beda. Ijime ini bisa dibilang sebuah penyakit
sosial serius di Jepang yang menyerang para pelajar. “Ijime” di Jepang lebih
mirip dengan “bullying” anak perempuan/gadis di barat, yakni tekanan pada
menyakiti perasaan korban yang dilakukan oleh orang2 dalam sebuah
komunitas/kelompok (saling kenal). Sedang kekerasan (boryoku) lebih fisikal, dan tujuannya merampas atau
membuat sakit secara fisik korban, yang dilakukan mungkin oleh orang yang tidak
dikenal. Taki (2003) selanjutnya mengidentifikasi beberapa kondisi penting dari
“ijime” itu: pertama korban sudah merasa menjadi bagian dari kelompok, adanya
ketidakseimbangan pengaruh atau kekuatan (non fisik) lain, dan ketiga adalah
intensitas atau kekerapan “ijime” ini terjadi. Semakin tak bisa menghindar atau
melawan, maka intensitas “ijime” akan semakin besar. Sekarang ini sedang
merebak meng-ijime dengan menggunakan internet (netto ijime), dengan mengirim
email/blackmail. Sebenarnya, kini kasus Ijime sudah mulai berkurang tetapi
jumlah kasus yang tidak lagi sebanyak dulu memiliki tingkat kejahatan atau kekejaman
yang jauh lebih besar daripada kasus Ijime terdahulu.
Penelitian dari Yoneyama dan
Naito (2003) mungkin bisa dipakai sebagai referensi mengenai analisis mengapa
sekolah bisa sebagai pusat “ijime”. Ini dikarenakan sifat yang melatarbelakangi
keberadaan sekolah dalam masyarakat Jepang, misalnya kekuasaan (authoritarian),
sistem berjenjang (hierarchical system), hubungan manusia yang sering lebih
menekankan pada kekuatan (power-dominant human relationships), pengasingan
sebagai sebuah pembelajaran (alienating modes of learning), sistem hidup yang
teratur dan ketat terawasi (high levels of regimentation), disiplin yang kadang
melupakan aspek kemanusiaan (dehumanising methods of discipline), dan sistem
sosial grup yang dijunjung tinggi (highly interventionist human relationships
in an excessively group-oriented social environment). Contohnya banyak,
misalnya hubungan guru dan murid di sekolah2 Jepang meski sudah banyak berubah,
tapi masih ada pula yang menganut hubungan majikan-buruh, ucapan “omae” atau “kisama”
sangat umum dilakukan, hukuman fisik (taibatsu) pun sering diberlakukan (meski
manifestasinya bisa berupa bersih2 kelas ). Mungkin jika di-gathuk2kan dengan
“teologi pembebasan”nya Freire, Jepang saat ini pendidikannya sudah begitu
maju, tapi karena imbas sistem kemasyarakatannya yang kuat tadi, masih sering
menyisakan puing2 teacher-centered system atau sebuah konsep pendidikan yang
disebut Freire “banking education”.
Ini salah Satu Contoh Bullying |
Salah satu manga yang
menceritakan tentang ijime adalah manga yang berjudul life, bagaimana perlakuan
mereka, sikap mereka, bahkan sampai terjadi perlakuan yang ekstrim. (yah, ane
gak tau kalau mungkin ini cuma sebuah cerita, tapi bisa juga benar adanya)
Salah Satu Schene Manga Yang berjudul Life |
Berikut ini adalah contoh
tindakan yang termasuk kategory bullying; pelaku baik individual maupun group
secara sengaja menyakiti atau mengancam korban dengan cara:
- menyisihkan seseorang dari
pergaulan,
- menyebarkan gosip, mebuat
julukan yang bersifat ejekan,(Fitnah,Mencemarkan Nama Baik).
- mengerjai seseorang untuk
mempermalukannya,(Ini ni yang paling gua nggak suka)
- mengintimidasi atau
mengancam korban.
- melukai secara fisik,
- melakukan pemalakan/
perampasan.
Jenis-Jenis Ijime yang
dilakukan Menurut Blog Duniagrafiskita
1.Ancaman verbal (17,3%)
2.Ejekan atau memanggil nama
(27,8%)
3.Menyembunyikan barang
pribadi (7,4%)
4.Dijauhi dari kelompoknya
(16,3%)
5.Usil (6,1%)
6.Kekerasan fisik dan
pemaksaan untuk dapat uang atau makanan (2,9%)
7.Campur tangan (1,5%)
Penyebab terjadinya IJIME:
1. Sikap homogenitas dan
kesadaran berelompok pada masyarakat Jepang
Alasan:karena setiap orang
menganggap diri mereka sama dan merasa nyaman dengan keseragaman yang ada. Hal
ini membuat masyarakat Jepang terutama pelajar, takut untuk terlihat berbeda di
mata teman-temannya. Mereka takut tampil beda dalam kelompoknya dengan
berprestasi baik pendidikan atau bakat sekalipun, mereka akan mendapatkan ijime
dari teman-temannya. Para pelajar yang memiliki kemampuan istimewa atau berbeda
akhirnya menyimpan dalam-dalam potensi mereka demi melindungi diri mereka
sendiri dari serangan teman-temannya. Hal ini menyebabkan muncul rasa cemburu
dan kemudian terjadilah Ijime.
2. Sistem pendidikan di Jepang yang berbasis
karir dimana arti sebuah pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan
masyarakat Jepang
Alasan: Sekolah di Jepang berusaha untuk
menciptakan generasi yang giat, berpendidikan baik dan bisa menjadi pekerja
yang berdedikasi tinggi. Sehingga seluruh pelajar di Jepang berlomba untuk
belajar dan mendapatkan universitas terbaik di tengah sistem pendidikan yang
ketat.
3. Pola asuh orang tua
Alasan: ‘Kyouiku mama’ atau
yang bisa disebut sebagai ‘education mom’ dalam bahasa Inggris, bertanggung
jawab atas pendidikan dan setiap ujian masuk sekolah atau perguruan tinggi
terbaik untuk anaknya. Orang tua seperti ini menganggap bahwa apabila sang anak
tidak lulus atau gagal untuk masuk ke sekolah atau perguruan tinggi yang baik
adalah sesuatu yang sangat memalukan terutama kepada sang Ibu. Hal ini juga
mampu menyebabkan banyak dari pelajar di Jepang merasa tidak bebas dan stress
sehingga mereka bisa melakukan Ijime
Bahkan ada kasus Seorang
gadis 8 tahun telah melakukan bunuh diri dengan gantung diri. Gadis 8 tahun,
yang tinggal bersama dengan orang tua dan 4 saudara kandungnya di prefektur
Osaka, ditemukan oleh ibunya yg berumur 27 tahun sekembalinya dari kerja.
Dia gantung diri dengan
mengikat handuk di lehernya dan rak pakaian setinggi 1.8 m di beranda apartemen
mereka, menggunakan kursi lipat untuk mencapai rak dan untuk menjatuhkan
dirinya.
Ayahnya 29 tahun segera
memanggil pelayanan darurat, tapi gadis itu kemudian dinyatakan meninggal. Dia
dikatakan telah sendirian di rumah sementara ibunya mengantar saudaranya untuk
berobat. Tidak ada indikasi catatan atau lainnya yg telah ditemukan tentang
mengapa ia memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Orangtuanya sebelumnya
pernah mengeluh bahwa ia tidak mau ke sekolah karena seseorang telah merusak
buku nya, dari total 12 ada yg menulis nama nya dan kata "mati ".
Pada waktu itu gadis itu mengambil 8 hari utk izin dari sekolah, tapi kemudian
kembali masuk.
Illustrasi |
Ibu dari salah satu temannya
menggambarkan dirinya sebagai "seorang gadis kecil sopan" dan
mengatakan bahwa dia tidak akan terpengaruh pada perbuatan temannya itu,
sementara seorang wanita yang mengetahui gadis itu sebagai "gadis yg
imut" melaporkan bahwa gadis itu telah menjadi korban kekerasan fisik oleh
teman sekelasnya.
Kasihan banget gan, maka dia
baru berumur 8 tahun udah bunuh diri, coba berdiskusi sama orang tua untuk
mencari solusinya kan bisa...
Terdapat Karakter-karakter
tertentu pada anak yang biasanya menjadi korban bullying, misalnya:
• Sulit berteman
• Pemalu
• Memiliki keluarga yang
terlalu melindungi (Overprotektif)
• Dari suku tertentu
• Cacat atau keterbatasan
lainnya
• Berkebutuhan khusus
• Sombong, dll
Berikut ini contoh dampak
bullying bagi sang korban :
- Depresi
- Rendahnya kepercayaan diri
/ minder
- Pemalu dan penyendiri
- Merosotnya prestasi
akademik
- Merasa terisolasi dalam pergaulan
- Terpikir atau bahkan
mencoba untuk bunuh diri
Kalau kalian menemuka seorang gadis / Teman sebaya di Jepang ,yang memiliki masalah seperti di atas coba kalian bantu ia menemukan kembali jalanya atau Kepercayaan dirinya kembali seperti di bawah : (Save Her)
1.Ajak Ngobrol berdua seusai pulang sekolah di taman .
2.Coba Fasilitasi dan Jadilah pendengar yang baik.
3.Cari Solusi yang tepat untuknya.
4.Berikan Motivasi atau kuatkan Hatinya akan cobaan Hidup.
Ciri-ciri yang harus
diperhatikan di antaranya:
1. Enggan untuk pergi
sekolah
2. Sering sakit secara
tiba-tiba
3. Mengalami penurunan nilai
4. Barang yang dimiliki
hilang atau rusak
5. Mimpi buruk atau bahkan
sulit untuk terlelap
6. Rasa amarah dan benci
semakin mudah meluap dan meningkat
7. Sulit untuk berteman
dengan teman baru
8. Memiliki tanda fisik,
seperti memar atau luka
Jika menemukan ciri-ciri
seperti di atas, langkah yang harus dilakukan orangtua di antaranya:
1. Berbicara dengan orangtua
si anak yang melakukan bully terhadap anak Anda
2. Mengingatkan sekolah
tentang masalah seperti ini
3. Datangi konseling
profesional untuk ikut membantu mengatasi masalah ini
STOP BULLYING !!!!!! |
Bullying atau ijime tidak
hanya terjadi di jepang tetapi juga terjadi di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Ane sarankan untuk orang yang di bullying ini untuk berdiskusilah
sama orang tua, guru, dan juga jangan lupa berdoa sama Allah... Jika memang
teman-temanmu menjauhi dan tidak membantumu berarti mereka bukan teman yang
baik, yakinlah dalam hati bahwa masih banyak orang baik di dunia ini!
Semangat!! Ganbatte ne!!
"They say that all beauty must die"
"I say it just moves on"
#A7X_GIRI_ADAM