Sisi Gelap Kehidupan Masyarakat Jepang Part 2

watch_later 28 Okt 2017
Sisi Gelap Kehidupan Masyarakat Jepang Part 2



"Josie-Kosei Sisi Gelap dari Dunia Protutitusi di Jepang"

Sudah menjadi rahasia umum jika Jepang,merupakn surga dari berbagai jenis fantasi tabu untuk memuaskan para peria Hidung belang.Di negara yang terkenal akan kecanggihan teknologinya ini terdapat berbagai macam club malam dengan berbagai penawaran yang menggiurkan bagi si penikmat nafsu dunia.Mulai dari sekedar layanan Teman minum,Teman Jalan,Teman karaoke, hingga hal-hal yang bisa di bilang cukup nyeleneh ,spserti Soapland(Mandi Bareng) dan CosplayBox(Memilih gadis dengan kostum yang di inginkan.)Namun yang membuat miris adalah sebuah layanan lain yang biasa disebut dengan Joshi-Kosei osanpo(JK),yang berarti layanan berkencan dengan Gadis SMA.Layanann yang awalnya hanyalah pekerjaan sambilan dengan membagikan brosur oleh siswi SMA sambil kadang menemani ngrobrol dan Jalan-jalan.Belakangan mulai berkembang menjadi sarana 'terselubung'dengan kedok kafe yang menyediakan jasa ngobrol,pi*at,hingga berjalan-jalan disekitar wilayah itu dengan seorang Siswi SMA.Namun tak jarang juga hal ini akhirnya berujung pada sebuah transaksi s*x,antara Josie-Kosei dan pelangganya, dan berikut ini adalah ulasan tentang Josie-Kosei sisi gelap Kehidupan masyarakat Jepang bagian 2 Versi MoeXyz.

Di Jepang seorang siswi SMA yang terlihat polos,seolah memiliki daya tarik dan tempat tersendiri dalam tatanan masyarakat . Dengan Rok Mini yang khas dan tingkah mereka yang lucu ,membuat gadis-gadis ini menjadi obyek fantasi favorit dalam berbagai bidang mulai dari kartun(Anime),Komik(Manga),Idol seperti AKB 48(nama tempat bro),hingga Josei-Kosei.Tapi yang tak banyak orang tau adalah bahwa  selain di jadikan sebagai karakter dalam komik maupun Idol,kita benar-benar bisa membeli Siswi-Siswi SMA (emg Mereka barang bisa kita beli) secara harfiah.Dan Demi meraih keuntungan yang besar beberapa orang tak bertanggung jawab telah merubah tradisi Josie-Kosei,menjadi ajang protutitusi anak di bawah umur (Humman's Trafficing). Sisi gelap kehidupan malam di jepang,inilah yang coba di ungkap oleh seorang wartwan asal Ostrovsky,dalam film dokumenter pendeknya yang berjudul "Girl For Sale".


Renungan :"Janganlah Kalian sia-siakan masa muda kalian dengan Hal-hal yang tak berguna, Gunakanlah masa muda kalian dengan Hal-hal yang berguna seperti : -Belajar,Bekerja,Memperdalam ilmu agama dan masih banyak lagi "


Pada tahun 2014 ketika Simon menyambangi Jepang untuk membuat membuat film dokumenternya,ia melihat bahwa di balik gemerlapnya lampu-lampu yang ada di kota Tokyo,tepatnya di distrik Akihabara terdapat puluhan siswi SMA yang sedang membagikan selebaran bagi orang yang lewat. Para Remaja ini berusaha untuk menarik orang -orang yang lewat agar mampir ke tempat yang mereka promosikan Jika seseorang berminat maka ia bisa masuk dan memilih degan siswi mana dirinya ingin mengobrol diramal, atau pi*at,namun tak jarang juga hal yang lebih.

Dan untuk mengetahui lebih dalam tentang Josei-Kosei,Simon Ostrovsky,akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam salah satu kafe yang menyediakan Jasa Josei-Kosei.Di sini ia diantarkan ke sebuah runagn kecil untuk mengobrol dengan seorang Gadis SMS.untuk jasa ini sendiri Simon harus membayar 3000 Yen atau sekitar $30.Setelah beberapa saat akhirnya gadis ini secara malu-malu mengaku kalau ia tidak bisa meramal.Namum bukan itu yang mejadi perhatian simon ,karena dalam ruangan yang sama,ia melihat seorang pria paruh baya lain yang sedang menggunakan Jasa Josei-Kosei untuk ngobrol.Ketika itu karena penasaran,Ia memutuskan untuk mengarahkan kamera tersembunyi yang di bawanya ke arah meja orang tersebut.Dan meskipun obrolan mereka terdengar biasa,tapi dirinya sungguh merasa tak nyaman,melihat seorang pria dewasa membayar Uang untuk berbincang dengan gadis di bawah umur sambil terus menggoda mereka.Menurutnya hal tersebut sangat mengerikan.

Setelah beberapa lama mencari,akhirnya Simon berhasil menemukan seorang Josei-Kosei yang bersedia menceritakan untuk menceritakan sisi gelap dari profesi ini dengan syarat indentitasnya di rahasiakan.Gadis yang mengaku telah menjadi JK sejak berusia 16 tahun ini mengatakan kalau pilihanya menjadi JK adalah karena ibunya mengalami sakit Mental dan kondisi keluarganya yang tak lagi akur (Sungguh luar biasa perjuangan anak ini demi orang tuanya ia rela menjadi seorang JK.Tetapi cara yang ia gunakan salah).Dia mengaku merasa tak punya tempat sampai dirinya datang ke Akihabara,Di sini ia merasa bisa melupakan kehidupan sehari-harinya saat membagikan selebaran .Selain membagikan  selebaran dirinya juga melakukan pekerjaan JK lainnya mulai dari mengobrol,Pi*at hingga meramal.Namun gadis ini juga mengaku tak menolak tawaran lain jika harganya di nilai cocok,Ia mengaku tawaran yang biasa datang padanya mulai dari sekedar menyentuh (Maaf bagian pribadi). hingga berhubungan S*X.Dan saat bertanya pada gadis ini,apakah dirinya sudah berhubungan S*X dengan pelanggan ketika usianya belum 18 tahun,gadis mengiyakan pertanyaan simon,Ia berujar "Semuanya terjadi begitu saja,tiba-tiba kami bergairah".Gadis juga bercerita,bagaimana para pelangganya tak menyukai gadis yang berdandan, dan lebih mengingikan siswi SMA yang mengenakan rok mini dan masih terlihat polos.

Dari penuturan Jake Andelstein.,seorang wartawan asal Amerika mengenai Josei -Kosei Menurutnya budaya Josei-Kosei yang dimulai sejak tahun 1990an,sudah jauh berbeda dengan yang ada sekarang.Dulu Josei - Kosei hanya memberikan layanan jalan-jalan ngobrol pada para pelangganya.Namun para konsumen yang kebanyakan sudah bersuaia 40an ke atas ini menginginkan sesuatu yang lebih dan sesuatu biasasnya berususan pada urusan esek-esek,kerelaan pria-pria paruh baya ini untuk membayar degan harga berapapun ini,telah memicu beberapa individu di Akihabara untuk menjadikan Josei-Kosei sebagai ladang bisnis dengan merekrut siswi SMA untuk bekerja pada mereka.Dan masih menurut Jake akan sulit untuk mengatasi masalah ini,karena masyarakat Jepang merupakan kaum yang haus akan fantasi S*X diantara negara-negara lainnya, dengan kondisi seperti ini sangat sulit untuk hidup sebagai wanita di Negri Matahari Terbit ini.

Pada tahun 2013 setelah mendapatkan sorotan dari dunia,akibat tradisi Josei-Kosei yang sudah menjurus pada perdagangan manusia.Pemerintah Jepang akhirnya mulai mengambil tindakan dengan memperingatkan bisnis JK yang di duga memperdagangkan Manusi(Humman's Trafficking).Namum banyak yang menduga ini hanyalah sandiwara publik,karena hingga saat Simon datang Ke Jepang untuk membuat film dokumenternya,masih terlihat banyak bisnis JK yang buka dengan bebas,padahal lokasinya sangat dekat dengan pos polisi.

Seorang pekerja sosial bernama Yumeno Nito memgungkapkan fakta lain dari bisnis JK yang jauhlebih mengerikan.Wanita ynag mengaku telah menyelamatkan lebih dari 1000 gadis sma dari perdagangan manusia ini,selalu meluangkan waktunya setiap hari untuk berpatoril di sekitar Akihabara sebelum jam 22.30 untuk mecari gadis muda yang tak punya tempat untuk pulang.Yumeno akan membawa mereka kerumahnya dan memberi gadis-gadis ini tempat menginap dan juga makan.Menurut Yumeno,sebagian dari Josei -Kosei memang medaptkan banyak uang dari profesi mereka ini,namun tak jarang juga yang akhirnya hanya di exploitasi tanpa mendapat uang sedikitpun.Yang lebih parah lagi saat keluarga dan teman-tema mereka tahu,gadis-gadis malang ini biasanya justru akan menjadi pihak yang di salahkan,karena terjebak menjadi Josei-Kosei,dan stigma negatif ini pula ,para gadis ini akhirnya terisolasi dari lingkunganya.Dan karena budaya masyarakat Jepang yang menjunjung tinggi rasa malu.Kebanyakan dari gadis-gadis ini akhirnya memilih untuk menggelandang dan kelaparan dari pada harus  meminta batuan pada Keluarga ataupun Temanya.Tak jarang pula para siswi SMA ini memilih untuk bunuh diri karena merasa tidak punya tempat lgi untuk bernaung.

Buat Bro and sis my friend and my best friend,artikel ini saya buat bukan untuk mengdeskritkan sebuah bangsa tetapi artikel ini bertujuan baik untuk membuka wawasan dan pengetahuan kita akan pentingnya menjaga diri sendiri dari hal-hal yang di larang,dan betapa sulitnya menjaga harga diri sendiri .Untuk itu gue saranin kalian semua agar lebih banyak belajar dan menambah ilmu,lebih bagus lagi membagikan ilmu yang kalian dapat kepada sesama. 


Renungan :"Saya lebih suka mencari sesuatu dengan Cara yang halal bukan dari cara yang Haram karena bagi saya cara yang halal akan terasa manfaatnya di bandingankan dengan cara yang haram."#Giri_adam


Sekian artikel tentang Sisi gelap masyarakat Jepang bag 2 mudah-mudahan bermanfaat bagi kalian semua .


Masukan Komentar Anda

sentiment_satisfied Emoticon